Namun kita perlu waspada terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, sebab berbagai penyakit dapat ditularkan.Mungkin tidak terbayangkan bila keakraban yang terjalin antara anak dan binatang piaraanya di rumah dapat menimbulkan malapetaka.
Toksoplasmosis
Kucing dapat menularkan penyakit pada manusia, yang dikenal dengan nama toksoplasmosis, sebab hewan ini mengandung parasit Toxoplasma gondii.Proses penularan dapat melalui beberapa cara, meskipun penyebabnya akibat tercemar ookista ( benih kuman pada binatang ) dari tinja kucing.
Jika ookista tertelan oleh manusia, maka akan terinfeksi oleh parasit ini.Hubungan manusia yang erat dengan kucing, misalnya menggendong atau tidur bersama, menyebabkan sisa kotoran kucing yang menempel pada bulu-bulunya melekat pada tangan.Nah, bila yang bersangkutan makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, maka ookista akan masuk kedalam tubuhnya.Cara lain, ookista dipindahkan oleh lalat atau kecoa dari tinja kucing ke makanan.Penularan juga dapat terjadi dengan cara memakan daging, misalnya daging sapi yang mengandung kista dan tidak dimasak dengan sempurna.
Infeksi Toxoplasma pada manusia gejalanya tidak begitu jelas.Namun demikian tubuh tubuh akan membentuk zat anti, sehingga penderita akan mampu bertahan.Dengan adanya zat anti atau zat kebal, maka terbentuk kista di dalam tubuh yang tidak aktif.Apabila suatu ketika kekebalan tubuh menurun, kista pecah dan penderita menjadi sakit, terlihat pembesaran kelenjar getah bening di leher atau ketiak.
Sedangkan pada wanita hamil yang menderita Toxoplasmosis, akibatnya dapat berbahaya.Jika infeksi terjadi pada trimester pertama, dapat terjadi keguguran.Infeksi pada bulan-bulan selanjutnya dapat mengakibatkan bayi lahir cacat, seperti radang otak, buta, keterbelakangan mental, kepala menjadi besar ( hidrosefalus ) dan lain-lain.
Rabies
Binatang kesayangan yang berdarah panas, seperti anjing dan kucing, juga kera, dapat mengandung virus rabies, Air liur, air kencing, susu dan kotoran binatang dapat mengandung virus ini, kecuali binatang-binatang tersebut telah divaksinasi.
Binatang yang menderita rabies ini menjadi galak, suka menggigit dan takut air.Hewan piaraan bisa mendapatkan penyakit ini karena tertular binatang lain yang mengidap rabies.
Akibat gigitan binatang yang menderita rabies pada manusia, selain menyebabkan penyakit anjing gila, juga tetanus.Gejalanya yang menonjol, kecuali demam juga takut air.kalau tidak segera diobati biasanya menimbulkan kematian.
Cacing
Anak-anak dan manusia pada umumnya dapat menderita penyakit cacingan dari binatang piaraan.Pada anjing dan kucing terdapat cacing tambang yang disebut Ancylostoma Caninum dan Ancylostoma brasiliense.Telur cacaing tersebut dikeluarkan melalui tinjanya, lalu menetas di tanah, kemudian mengeluarkan larva.
Karena bukan parasit pada manusia, melainkan parasit binatang, maka larva ini tidak dapat tumbuh dewasa dalam tubuh manusia.Jika larva melekat pada kaki anak maupun orang dewasa, maka larva tersebut akan berkelana ke kulit.Kelainan yang nampak pada kulit berupa garis berkelok-kelok berwarna merah dan terasa gatal.Di kenal dengan istilah creeping eruption.
Ada lagi, cacing gelang pada anjing dan kucing, yaitu bernama Toxocara canis dan Toxocara catis.Jika telur cacing ini tertelan manusia, akan menetas di usus.Kemudian ia " berkelana " pula dalam tubuh, misalnya sampai ke hati.Akibatnya orang yang bersangkutan mengalami pembesaran atau pembengkakan hati ( hepatomegali ), demam serta kelainan darah ( hipereosinofilia ).
Penular Jamur
Ternyata burung merpati pun dapat menularkan penyakit yang disebut Kriptokokis.Padahal anak-anak juga senang terhadap burung merpati ini.Penyebabnya adalah Cryptococcus neoformans, yaitu sejenis jamur yang sporanya terdapat kotoran burng merpati.Akibatnya dapat timbul penyakit pada paru, radang otak dan sebagainya.Penyakit timbul jika daya tahan tubuh berkurang akibat penyakit lain.
Penyakit Psitakosis atau demam radang paru ditemukan pada berbagai burung, seperti kakak tua, parkit, nuri, juga pada kalkun, ayam dan bebek.Ditularkan pada manusia melalui kuman yang terdapat pada bulu, kotoran maupun cairan hidungnya.
Pencegahan
- Untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan timbulnya penyakit seperti yang dikemukakan diatas, paling utama ialah menjaga kebersihan tempat atau rumah binatang kesayangan tersebut.Usahakan membuat kandang burung yang tidak terlalu dekat dengan rumah tinggal, sehingga kotoran burung yang mengandung bibit penyakit tidak mudah terhisap.
- Kotoran kucing kesayangan sebaiknya disiram air panas untuk membunuh ookista yang terdapat pada tinjanya.Biasakanlah mencuci tangan setiap kali memegang kucing, anjing atau binatang piaraan lain.
- Berilah binatang piaraan kita dengan makanan yang matang, misalnya daging, ikan atau susu yang sudah direbus.Lebih penting lagi, jangan lupa membawa binatang kesayangan ini ke dokter hewan untuk dilakukan vaksinasi.
0 Response to "Awas ! Binatang Kesayangan Anak Dapat Menimbulkan Penyakit"
Post a Comment