Mungkin ibu telah bekerja keras untuk menghidangkan makanan yang menarik, sedap dan menggugah selera makan bagi seluruh anggota keluarga. Makanan tersebut telah dihidangkan di meja untuk disantap bersama. Para anggota keluarga mulai menikmati hidangan tersebut.Tetapi Si Siska, enam tahun, masih duduk memandangi hidangan hidangan di meja dengan malas. Pandangannya tertuju pada makanan yang berada di piring, tetapi tangannya masih diam, tidak bergerak untuk memulai menyuap makanannya.Akhirnya setelah beberapa kali dipersilahkan ibu, Ita menyuap juga dua tiga kali, lalu berkata “ bu, Ita nggak lapar...”Kemudian ia permisi meninggalkan meja makan.Pernahkah Anda mengalami hal demikian dalam keluarga ?
Mengapa Anak Enggan Makan ?
Mengapa ia enggan makan ? bagaimana ia akan belajar dengan baik bila sering meninggalkan meja tanpa makan dengan cukup ? Mungkinkah ia sehat bila makanan yang dihidangkan ia tolak ? dan masih banyak lagi pertanyaan serupa yang sering dilontarkan oleh para Ibu. Betapapun orang tua merasa sayang kepada si anak, tetapi untuk memaksanya makan perlu dipertimbangkan secara masak.
Mungkin Ibu telah mencoba satu dua kali, berbagai cara yang pernah disarankan untuk membuat anak tertarik makan, telah ditempuhnya, misalnya membuat hidangan yang bervariasi, memberikan porsi kecil ke dalam piringnya, membiarkan si anak mengambil dan memilih sendiri hidangan yang tersedia dan sebagainya.Namun kadang-kadang supaya tersebut masih belum cukup. Si anak tetap enggan makan.Jarang kita sadari, perkembangan anak adakalanya menuntut keadaan lain dari yang kita duga.
Selera makan Berubah-ubah
Selera makan seorang bayi yang sehat ternyata sangat cepat.namun demikian pertumbuhan seorang anak tidak dapat terjadi terus-menerus dengan kecepatan yang sama.Ada saat-saat dimana ia tumbuh dengan cepat.Jika ia sedang dalam pertumbuhan cepat, misalnya pada usia di bawah dua tahun dan remaja, maka nafsu makannya akan bertambah pula.Ada saat-saat yang lain, misalnya pada tahun kedua, pertumbuhannya agak lambat dan selera makannya agak menurun.
Anak-anak mempunyai pengaturan makan bawaan, yang akan mempengaruhi selera pada suatu waktu tertentu, juga makanan makanan apa yang diperlukan, agar dapat tumbuh dengan baik.Asalkan tidak terdapat penyakit atau kelainan pada tubuhnya.
Memaksa anak agar dapat tumbuh dengan baik sebenarnya tidak perlu.ia akan makan apa yang diperlukannya, meskipun setiap kali makan ia menghadapai makanan yang kurang seimbang, atau pergi ke sekolah tanpa sarapan lebih dulu.
Setiap anak telah memilih apa yang dibutuhkannya secara cepat, meskipun orang tua perlu mengarahkannya, bukan memaksanya.Secara naluriah, mereka telah menyalurkan makanan yang seimbang untuk dirinya.Coba perhatikan, mungkin pada waktu siang atau malam anak tidak suka sayuran sama sekali dan hal ini berlangsung untuk beberapa lama.Tetapi dilain kesempatan ia akan jajan gado-gado, asinan atau banyak makan buah-buahan.
Sesungguhnya kekurangan makan tidak terjadi dalam waktu yang singkat.Ada faktor adaptasi dari tubuh.Kekurangan gizi akan terlihat gejala-gejalanya setelah keadaan demikian berjalan cukup lama.Maka ibu tidak perlu cemas bila suatu waktu menjumpai anaknya tidak suka makanan tertentu, walaupun itu termasuk jenis makanan yang bergizi tinggi.
Namun jika terjadi perubahan-perubahan yang mendadak dari selera makan si anak, maka ibu perlu menaruh perhatian serius.Anak yang hanya mampu menghabiskan satu atau dua suap saja, padahal biasanya mampu melahap satu piring, lebih-lebih diikuti perubahan tingkah laku seperti lesu, tak suka bermain dan sebagainya, perlu dikonsultasikan ke dokter.Kemungkinan si anak menderita sesuatu penyakit, bukan sekedar selera makannya yang berubah ( Dirangkum dari berbagai Sumber ).
0 Response to "Selera Makan Anak Berubah ?"
Post a Comment