Memutuskan untuk
mempunyai anak merupakan satu keputusan yang paling penting bagi pasangan yang dapat direncanakan bersama.Banyak faktor berbeda terlibat apabila mereka siap untuk berkeluarga dan berapa banyak anak yang mereka inginkan.
Pasangan sering kali terlihat ingin menjadi ayah dan ibu sebagai tanda suatu tahapan yang sangat penting dalam hubungan mereka, mungkin secara sadar atau tidak sadar banyak pria atau wanita melihat bahwa mempunyai anak sebagai tujuan terakhir dalam hidupnya.
Selama cara pencegahan kehamilan (
kontrasepsi ) begitu efisien, pasangan saat ini mempunyai kesempatan untuk mengikuti program keluarga berencana.Mereka bisa memilih kapan ingin mempunyai anak, berapa banyak yang mereka mau, dengan interval berapa lama antara anak yang satu sengan lainnya.Mereka mungkin tetap memilih tidak mempunyai anak sama sekali.Meskipun demikian seringkali anak tidak direncanakan sama sekali.
Memutuskan Kapan mempunyai Anak
Merupakan perjalanan yang alamiah bagi seseorang untuk mendapatkan anak, meskipun bervariasi diantara individu.Untuk pasangan yang bertemu ketika mereka masih muda dan ingin merencanakan satu keluarga, keputusan pertama dalah mereka harus siap mulai berkeluarga.Mereka bisa memutuskan mempunyai anak ketika masih muda dan sehat, tetapi secara finansial tidak mampu atau menunggu sampai mereka lebih tua dan secara finansial cukup, tetapi mungkin dengan tenaga yang berkurang.
Memutuskan Jumlah Anak yang di Inginkan
Setelah sekali mereka mempunyai satu anak, pasangan harus memutuskan apakah mereka menginginkan lebih.Bila jawabannya Ia, mereka mungkin kemudian memutuskan apakah mendapatkannya dengan interval yang pendek, atau apakah mereka harus menjaga jarak lebih lama.Salah satu alasan untuk pilihan yang terakhir adalah bahwa waktu antara kelahiran diikuti suatu periode pemulihan untuk beberapa waktu lamanya.
Beberapa pasangan hanya mempunyai satu anak.Mungkin mereka merasa mempunyai banyak waktu untuk mendapatkan anak, atau mungkin dengan alasan kesehatan tidak lagi ingin mempunyai anak lebih banyak, jadi tidak ada pilihan lain.
Keluarga Besar
Pasangan lain merasa hanya punya satu anak cenderung menjadi manja, jadi lebih baik mempersiapkan kehidupan yang lebih baik dengan keluarga besar.Saudara kandung yang lebih besar bisa membantu perkembangan emosional dan sosial adiknya.Namun, ada pengamat menyimpulkan bahwa anak-anak dari keluarga besar tidak memperlihatkan prestasi baik di sekolah.
Seringkali kelamin anak kedua merupakan faktor keputusan berapa jumlah anak yang mereka inginkan.Beberapa orang ingin mempunyai anak laki-laki dan perempauan seimbang dan bila mereka berlanjut mempunyai anak dengan kelamin yang sama akan dengan gigih mempunyai anak lagi sampai anak dengan kelamin berbeda lahir.
Besar keluarga melibatkan faktor budaya dan status sosial ekonomi.Penggunaan alat bantu kontrasepsi untuk ibu yang lebih tua juga bisa mempunyai dampak pada jumlah anak yang diperoleh pada akhirnya.
Persaingan Saudara kandung
Ahli psikologi telah mengamati sejumlah pola dari persaingan saudara kandung.tampak lebih sering terjadi pada anak dengan usia yang saling berdekatan.saudara kandung yang lebih tua dihormati akan berperan sebagai model.Namun, jika ada permusuhan diantara saudara kandung, yang lebih tua bisa menjadi suatu model tidak sebagai tandingan, tetapi sebagai pemberontak.
Menjadi Orang Tua
Mempunyai anak mengubah prioritas pasangan dan membawa mereka pada tanggung jawab baru.Orang tua mendapati mereka harus memenuhi kebutuhan anaknya sebelum kebutuhan mereka sendiri.ketika merencanakan pergi keluar, mereka harus menyiapkan pengasuh anak.Munginjuga mereka menjaga anak sebagai tugas yang melelahkan dan menimbulkan stres dengan tekanan ekonomi baru.
Awalnya, dalam sebuah hubungan banyak pasangan beranggapan menjadi orang tua itu sebagai pembatasan kebebasan dari suatu harapan.Banyak pasangan muda memerlukan waktu untuk menjalin hubungan dengan pasangannya dan menikmati kebersamaan.
Namun, mempunyai anak seringkali menimbulkan pertanyaan mengenai waktunya.Apakah itu akan terasa sebagai hukuman pada satu tahapan kehidupan, atau pada kesempatan lain menjadi kurang begitu mengancam.
Sebagai Ibu
Kehamilan merupakan keadaan alamiah secara biologis, tetapi juga mempunyai keterbatasan secara alamiah, dari menarche ( pertama kali haid ) dampai menopause.Kemampuan untuk menolak mempunyai anak secara ekstrem mengurangi kesempatan yang membahayakan bagi kesehatan ibu dan bayinya.
Wanita diusia pertengahan sampai 30 tahun sering kali khawatir bahwa jam biologisnya sedang diujung tanduk dan waktu berjalan terus.
Untuk wanita yang mempunyai karir bagus, kapan mempunyai anak bisa sukar sekali.banyak yang dijumpai bahwa tidak ada waktu yang tepat untuk memulai suatu keluarga.Beberapa dijumpai bahwa berhenti bekerja pada masa penting dalam karirnya bisa membuang kesempatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dalam profesinya.
Namun keadaan ini bisa menimbulkan konflik bila pasangannya, yang bisa menjadi ayah bagi anak-anaknya sepanjang hidupnya, tidak lagi menghargai perasaan wanita yang mendesak.Akibatnya mungkin suatu kompromi yang hanya memuaskan satu pasangan, tidak keduanya.
Memutuskan Tidak Mempunyai Anak
Alasan untuk memutuskan tidak mempunyai anak mencakup takut memenuhi janji-janjinya, punya pengalaman buruk pada waktu kecil, dan takut tidak bisa menjadi ayah-ibu yang baik.Beberapa orang mungkin siap-siap untuk mempertahankan karirnya bersamaan dengan mencurahkan perhatian terhadap keturunannya.
Mempersiapkan Bayi
Merencanakan seorang bayi yang sehat harus dimulai satu bulan sebelum pembuahan, wanita biasanya dianjurkan beberapa hal, diantaranya :
- Berhenti merokok dan mengkomsumsi obat-obat terlarang.
- Mengurangi asupan alkohol.
- Mulai mengkomsumsi suplemen asam folat untuk mencegah cacat bumbung neural seperti spina bifida.
- Memeriksa apakah mereka telah mendapat vaksinasi rubella untuk mencegah penyakit campak jerman.
- Perlu menghentikan Komsumsi Pil KB beberapa bulan sebelum pembuahan.
Menjadi Hamil
Untuk memberi kesempatan
pembuahan secara optimal, pasangan dianjurkan untuk melakukan hubungan intim ( koitus ) setiap hari selama masa subur dari siklus menstruasi.Masa subur ini berlangsung kira-kira delapan hari sebelum ovulasi dan berlanjut setelah ovulasi terjadi.