Tes Selama Kehamilan Yang Perlu Di Ketahui

Selama hamil, pada wanita dilakukan berbagai jenis pemeriksaan rutin.Termasuk pemeriksaan darah, scan dengan ultrasound dan amniocentesis untuk penyakit spesifik.

Tes Selama Kehamilan

Pemeriksaan Darah

Satu seri tes akan dilakukan pada darah wanita hamil, termasuk :
  • Hitung darah lengkap : untuk mendeteksi anemia.Pada sebagian besar kasus hasilnya akan normal, tetapi bila hasilnya abnormal, harus dilakukan tes darah lebih lanjut untuk mencari penyebabnya.Bila wanita menderita anemia, biasanya diberikan tablet besi.
  • Elektroforesis : bisa menentukan apakah seseorang individu mempunyai faktor keturunan terhadap anemia, terutama penyakit sel sabit ( sicket cel ) atau thalasemia.Penyakit ini jarang, tetapi bila seseorang wanita dijumpai sebagai carrier ( pembawa penyakit keturunan ) si ayah juga harus di anjurkan untuk di tes untuk menemukan apakah ia juga carrier.Bila kedua orang tua adalah carrier, maka penyakit yang akan mengenai bayi dan tes lebih lanjut bisa dilakukan.
  • Golongan darah: kira-kira 85% wanita mempunyai golongan rhesus positif, dan tidak mungkin mempunyai komplikasi apapun.Wanita dengan rhesus negatif yang jarang dijumpai dianjurkan untuk mendapatkan dua suntikan ( disebut anti-D ) selama periode antenatal untuk mencegah darahnya bereaksi melawan bayinya.Golongan darah bayi di tes setelah lahir untuk melihat apakah masih diperlukan suntikan anti-D.

Tes Penyakit Kelamin Menular

  • Darah harus diperiksa untuk diagnosis penyakit kelamin menular ( PKM ).Beberapa wanita menderita PKM tanpa diketahui dan keadaan ini bisa memengaruhi kesehatan bayi.Dokter atau bidan akan memeriksa:
  • Syphillis: penyakit kelamin yang bisa menular kepada bayi.Seorang wanita dengan penyakit ini tidak merasa ada gangguan.Bila infeksi ini ditularkan kepada bayi, akan memengarhi perkembangan, namun demikian , pengobatan dini dengan antibiotik bisa mencegah penyakit memengaruhi fetus.
  • HIV( Human Imunodeficiency Virus ): menularkan dan merusak sistem kekebalan tubuh dan bisa ditularkan dari ibu ke bayi selama kehamilan, persalinan dan menyusui.Perkembangan ilmu yang pesat saat ini telah dilakukan untuk mengobati HIV dan AIDS.Tanpa nasihat dan pengobatan yang benar, risiko bayi infeksi meningkat sampai 30%.Meskipun demikian, bila tindakan pencegahan yang nyata dilakukan, risiko ibu menularkan HIV ke bayinya kurang dari 2%.
  • Hepatitis: suatu penyakit virus yang menyerang hat i dan menimbulkan kegagalan hati.Proporsi kecil dari populasi membawa virus hepatitis B dan hampir semua tidak menyadarinya.Penyakit ini bisa ditularkan melalui hubungan seksual atau kontak dengan darah yang telah terinfeksi atau cairan tubuh lain.Mungkin ibu bisa menularkan infeksi ini kepada bayinya, tetapi bayi bisa diproteksi dari infeksi melalui vaksinasi segera setelah lahir.

Beberapa Tes Lain

Rubella dan Diabetes adalah dua penyakit yang bisa melewati melalui plasenta, dan sangat memengaruhi kesehatan bayi yang belum lahir.

Rubella ( Campak Jerman )

Hampir semua orang sudah pernah di vaksinasi terhadap penyakit ini pada waktu kanak-kanak dan mereka sudah kebal.

Namun, kadang-kadang kadar kekebalannya bisa menurun, dan penting untuk dilakukan vaksinasi setelah kelahiran.jadi bagi yang belum kebal harus menghindari kontak dengan seseorang yang sangat menular selama hamil.Rubella bisa ditularkan ke bayi yang belum lahir dan bisa menimbulkan buta, tuli, penyakit jantung, dan kesukaran belajar.

Diabetes

Dua persen wanita akan mengalami diabetes selama kehamilan.Diabetes merupakan penyakit dimana insulin tidak mencukupi mengubah gula menjadi energi dan keadaan ini merupakan komplikasi utama terhadap kesehatan ibu maupun bayinya.Terlalu banyak gula dalam tubuh ibu membuat bayi lahir dengan berat badan berlebih.Beberapa unit kesehatan harus melakukan skrining terhadap diabetes dengan pemeriksaan urin secara rutin sedang yang lain dengan pemeriksaan darah.

Pemeriksaa ultrasound yang membantu dalam penentuan tanggal kehamilan, yang dilakukan pada wanita hamil berbeda-beda antara rumah sakit.Hampir semua dilakukan scan dengan perjanjian pada saat memesan waktu kunjungan.

Scan yang lebih teliti dilakukan pada waktu masa gestasi 20 minggu untuk memeriksa perkembangan fetus.Scan lebih lanjut dilakukan bila dokter atau bidan memiliki kecurigaan mengenai kesehatan bayi maupun calon ibu.

Amniocentesis

Amniocentesis ( mengambil sampel cairan ketuban yang mengelilingi fetus dalam kandungan ) bisa dilakukan dalam tiga cara yang berbeda, tergantung dari fasilitas yang dimiliki oleh rumah sakit.Cairan amnion mengandung sel-sel fetus yang bisa dianalisis untuk memonitor apakah bayi yang belum lahir sedang berkembang.Kromosom yang abnormal ( seperti Down’s sindrome ) bisa didiagnosis dengan tes ini.

Namun, sebagian besar rumah sakit menawarkan beberapa tes secara umum, biasanya tes darah memakan waktu kira-kira 16 minggu kehamilan.Tes darah mengukur protein dan hormon berbeda yang berhubungan dengan ketidaknormalan kromosom, dan memudahkan wanita hamil mempelajari risiko kehamilan mereka dalam kondisi seperti itu.Pada 95% kasus, risikonya akan rendah-biasanya lebih dari satu per 250 kasus.Pada sisanya, risikonya dapat lebih besar dan para wanita akan mendapatkan tawaran menjalani amniocentesis.

Pemeriksaan Teratur
Frekuensi pertemuan berikutnya akan tergantung dari cara setempat, apakah kehamilan pertama kali atau kehamilan berikutnya dan faktor medis dan obsetrik lain.Biasanya seorang wanita harus diperiksa setiap empat minggu sampai bulan terakhir kehamilan maka kunjungan menjadi lebih sering.

Pada kunjungan ini, tekanan darah harus diperiksa dan sampel urine dianalisis apakah mengandung protein.Sebagai tambahan, abdomen harus diperiksa untuk perkiraan secara klinis tentang pertumbuhan bayinya dan untuk mendenganr denyut jantung bayi.Saat itu merupakan kesempatan bagi calon ibu untuk menanyakan bagaimana perkembangan kehamilannya dan segala pertanyaan yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran bisa dibicarakan.

Dari kehamilan minggu ke 32, lebih banyak perhatian dikonsentrasikan kepada persalinannya sendiri dan calon ibu harus sering mengikuti kelas antenatal.Kelas ini dirancang untuk memberi informasi kepada calon ibu tentang mekanisme melahirkan, metode penghilang nyeri dan perawatan bayi baru lahir.

0 Response to "Tes Selama Kehamilan Yang Perlu Di Ketahui"

Post a Comment

Total Pageviews